PETANI WAHID

Saya sangat mengagumi dunia pertanian, saat ini sedang belajar bertani melalui buku, internet, dan pengalaman orang lain .... semua ilmu yang saya peroleh, saya masukkan ke blog ini ... terutama pertanian organik .... Blog ini juga berisi kumpulan searching Petani Wahid mengenai pertanian... saya akan usahakan tampilkan sumbernya ......

Kamis, 21 Agustus 2008

PEMBUATAN EM5

Persiapan, langkah kerja pembuatan EM5, dan cara pemakaian/penggunaan EM5 adalah sebagai berikut :
A. Bahan-Bahan :

1. Air Cucian Beras (Leri) 1 liter (1.000 cc)
2. EM4 100 cc
3. Molase/gula pasir 100 cc/0,50 ons (50 gram)
4. Asam Cuka Makan (Kabar 5%) 100 cc
5. Alkohol Kadar (30%-40%) 100 cc


B. Alat-Alat :
1. Jerigen plastik
2. Gelas Ukur


C. Cara Pembuatan :
1. Bahan-bahan tersebut di atas diaduk merata di dalam jerigen plastik dan kemudian ditutup rapat.
2. Setiap pagi dan sore hari dikocok, kemudian tutup dibuka agar keluar gasnya. Pekerjaan ini dilakukan terus-menerus selama 15 hari (30 kali kocok), dan jangan sampai lupa ada hari yang tidak dikocok pada waktunya (hal ini untuk memelihara kondisi an-aerobik).
3. Setelah selesai 15 hari, biarkan selama 5 hari lagi tidak usah dikocok dan dibuka, simpan di tempat yang teduh dan gelap agar proses peragian berlangsung dengan baik. Baru setelah itu dipergunakan. EM5 sudah jadi, tanda-tandanya bila produksi gasnya sudah berhenti dan berbau sedap yang khas. Bila baunya tak sedap (bau busuk), tandanya pembuatan EM5 tidak jadi (gagal).
4. EM5 yang jadi harus disimpan di tempat yang relatif dingin dan gelap serta suhu ruangan relatif stabil, tetapi jangan disimpan di dalam kulkas. EM5 harus sudah digunakan dalam waktu 3 bulan setelah selesai proses pembuatan.
D. Cara Pemakaian/Penggunaan :
1. Campurkan 10-50 cc EM5 dengan 1 liter air.
2. Tambahkan 10 cc molase/gula pasir pada waktu akan menyemprot untuk melekatkan pada tanaman.
3. Kocok/aduk sampai merata,
4. Kemudian semprotkan pada tanaman waktunya sore menjelang malam hari; karena ulat biasanya makan daun dan lain-lain pada waktu malam hari.
5. Ulat biasanya tidak menyukai bau semacam ini, karena ulat akan menjadi lapar dan lama-kelamaan akan mati sendiri.
6. Campuran/larutan ini bisa dipergunakan untuk menyemprot buah (muda) guna mencegah serangan lalat buah. C
atatan :
1. Di alam serangga dapat dipisahkan menjadi 2 (dua) golongan berdasarkan sifat-sifatnya, yaitu :
a. Serangga bersifat sebagai hama/parasit.
b. Serangga pencegah hama/predatorPada serangga pencegah hama (predator) secara alami ia memangsa serangga-serangga hama. Dia bisa demikian karena di dalam tubuhnya ada zat antioksidan. Pada serangga pencegah hama, bila terkena semprotan EM5 justru zat antioksidan ini akan menjadi lebih aktif dan kuat.Namun sebaliknya pada serangga hama yang terkena semprotan EM5, maka badannya menjadi keriput/kisut/berkerut, kemudian karena tidak mau makan akhirnya mati. Kalau serangga hama tetap makan tanaman yang disemprot EM5 berarti juga makan zat antioksidan, maka pertumbuhannya menjadi terhambat/kurang. Bahaya serangan serangga hama akut tetap terhindar.
2. Mulailah penyemprotan EM5 dimulai sejak perkecambahan tanaman sebelum hama menyerang. Namun perlu diperhatikan, biasanya tanaman tertentu tidak tahan daunnya disemprot dengan campuran yang mengandung alkohol. Daun muda biasanya akan terbakar dan pertumbuhan menjadi kurang baik, terutama bagi tanaman semusim. Tanda-tandanya ada bintik terbakar pada daun.
3. Pembuatan EM5 dapat dicampur dengan bahan rempah-rempah (jahe, sirih, pinang, kunyit, kencur, sereh, dan sebagainya) yang diekstrak dahulu agar memberi aroma khusus. Menurut pengalaman Sdr. G.J. Umpel (KTNA) dari Manado yang disampaikan pada Seminar Nasional Pertanian Organik April 1997, bahwa EM5 yang dicampur dengan ekstrak rempah-rempah menjadi lebih efektif. Penambahan ekstrak bahan organik yang mengandung obat-obatan seperti bawang putih, merica, lidah buaya, buah muda hasil penjarangan dan rumput-rumput muda tertentu sangat dianjurkan. Pencampuran EM5 dengan rempah-rempah jenis tertentu dengan tujuan untuk memberikan aroma khusus yang tidak disukai serangga. Rempah-rempah dan jenis tanaman obat juga mengandung antioksidan.
4. Penyemprotan tanaman dengan EM5 sebaiknya dilakukan secara teratur, misalnya setiap minggu sekali, pada sore hari atau setelah hujan lebat. Akan tetapi jika tanaman kita telah diserang hama sebaiknya penyemprotan dilakukan setiap hari.
6. Penggunaan EM5 dengan dosisi yang berlebihan tidak menimbulkan efek residu seperti pestisida dan herbisida. Bahkan sebaliknya semakin banyak Bakteri EM5 yang kerja lembur akan meningkatkan timbulnya zat antioksidan yang berarti semakin memperkuat daya tahan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit tanaman. Dengan demikian penggunaan obat-obatan bagi tanaman berkurang dan justru malah tidak diperlukan lagi, jadi jelas lebih efisien. (Anonim. Departemen Kehutanan Dan Perkebunan. Pusat Penyuluhan. 1998).

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda